• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise

Subscribe

facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

DIMZY DAILY

DIMAS YUGIAS SAPUTRA OFFICIAL BLOG



Hujan, kata orang ngingetin sama mantan. Ya percaya atau tidak sih itu memang bener banget. Hujan seakan bikin flashback di hari di mana aku pernah diputusin mantan, bahkan sering banget. Seperti di sinetron sinetron ketika adegan si cewek minta putus pasti di saat itu pula hujan datang memberi  efek dramatis. Mungkin jika saat ini aku seorang mahasiswa tekhnik Geofisika mungkin judul skripsi yang ku bikin berjudul ‘Tingkat mood wanita terhadap curah hujan di kota kota penjuru Indonesia”. Tapi sayangnya aku bukan mahasiswa geofisika.

Eits tapi ngga aku doang satu satunya cowok yang diputusin saat hujan. Dicurigai memang sebagai moment yang tepat, cewek di Indonesia mungkin mereka mempunyai pikiran yang sama ketika hubungan yang mereka jalanin udah ngga cocok lagi maka saat hujan tiba lah saatnya mereka bilang satu kata ‘putus” dan diiringi suara petir yang merdu. Dan reaksi cowok cowok pun berbeda beda. Ada yang sok cool, ketika diputusin setelah itu membuka sebuah payung dan meletakannya diatas kepala cewek yang sudah jadi mantannya tersebut. Ada yang biasa aja, setelah diputusin terus bilang ‘it’s oke jika ini yang kamu mau”. Dan bahkan ada yang panik, ketika diputusin langsung ambil perahu karena hujan nya diiringi banjir.

Dan hari ini pula hujan menemani ketika aku hendak pulang dari kampus, karena hujan nya cuman rintik rintik maka aku putusin buat berjalan kaki aja, lagian jarak kampus ke rumah deket banget.

Ketika sampai di sebuah café kecil di pinggiran jalan aku dikagetkan dengan cipratan dari sebuah jalan. Bukan dari ban mobil yang melaju cepat melainkan dari hentakan kaki orang yang sedang main air. Nampak orang itu seperti bocah cewek smp, memakai sebuah jas hujan berwarna biru muda, poni sejajar menutupi jidatnya. Dengan cengengesan bocah itu meneruskan main air nya. Karena celana aku yang awalnya kering dibuat basah sama dia, serentak aku pun agak memarahinya ‘heh bocah, masuk rumah sonoh.. ngga tau lagi becek ya.. malah mainan air”. Bukan nya nurut tuh bocah malah marahin balik ‘heh mas, bocah bocah.. aku ini udah kuliah. Jangan manggil orang seenaknya napa”. Lah ternyata si cewek ini anak kuliahan. Ngga sampai di situ cewek tersebut lalu ndeketin dan kedua matanya melihat kearah bagian bawah celana aku yang basah karena cipratan airnya. ‘yaelah basah gitu doang heboh amat, ngga pernah main air ya ?”. cetusnya. ‘ya engga lah, aku ngga bocah kayak kamu mbak”. Dan dengan setegah cemberut cewek tersebut menginjak kaki kanan aku. ‘sinih masuk..”. minta dia sambil memasuki sebuah café kecil tersebut.

‘eh mbak jangan sembarangan masuk, itu jas masih basah.. nanti dimarahin yang punya café”. Kataku melarangnya. Akupun pelan pelan mengikutinya sambil liat liat sekeliling dalam café mengecek ini café pemiliknya di sini apa ngga. Setelah di dalam café pemandangan yang aku dapat agak aneh. Untuk café yang tatanan nya amat rapi dan bisa dibilang cantik ini pelanggannya ternyata ngga sampai 2 meja. ‘apasih.. ngga mungkinlah aku marahin diri aku sendiri” jawab dia. ‘eee.. maksudnya?” Tanya aku bingung. ‘lemot kamu ah.. iya ini café aku lah” jawab dia kembali sambil membawa sebuah celanan ganti yang dia ambil dari dalam kotak almari di atas pemasak kopi. Celana tersebut bentuknya jeans. Tapi… yup ini model cewek.

‘seriusan ini café kamu?” Tanya aku lagi. ‘iyaa.. buruan ah dipakek ni celananya. Aku gamau ya ngerasa bersalah sama kamu” minta dia sambil ngasih celana tadi. ‘ah resek.. ogahlah ini celana cewek, kamu waras ngga sih” cetusku nyolot. Sambil manyun aku melangkahkan kaki keluar café , sial emang genangan air yang terbentuk dari jas hujan cewek tadi membuat kakiku terpeleset. Teriakan mengiringi saat pantat mencapai laintai…. ‘AAAaaakkk… Ikkehhhhh”.
Yaa.. aku ngerti teriakan tadi semacam mirip bencong lagi disunat. Namanya juga reflek..

Ternyata saat kepleset tadi celana normal ku ini mengalami sebuah insiden yaitu sobek yang sangat lebar. Karena ngga mau celana dalam yang bercorak minion ini dilihat orang orang café ya terpaksa aku berpikir lagi untuk memakai jeans cewek tadi. ‘ini kalau ngga karena sobek aku ngga sudi ya pakek celana kamu”. Cetusku sambil manyun. Dan reaksi cewek tadi Cuma ketawa cengingisan doang tanpa ada rasa bersalah. Dengan sangat terpaksa aku pakek celana cewek ini. Ditengah aku memakai celana ini aku dihadapkan oleh sebuah tangan. Ternyata tangan cewek kontet ini. ‘hehh. Namaku Rachel, ngga usah manggil bocah lagi” kata dia sambil menjabat tangan suci ku. ‘siapa nama kamu om..”Tanya dia mengejek. ‘aku dimzy , panggil aja tampan” jawabku sambil senyum bangga. ‘idih najisss” jawab dia. Aku kembali memasang wajah manyun nista.

Dan ternyata celananya sangat pas. ‘anuu Rachel.. kok ini celananya bisa pas sih. Kan kamu kontet” Tanya aku ngledek. ‘ini bukan punyaku bencong, ini punya mamahku” jawab dia sambil mencubit pantat aku. ‘lah ini aku pakek nanti mamah kamu gimana, aku gamau ya dikira mesum karena makek celana tante tante” cetus aku sewot. ‘woles aja, mamahku lagi di amrik” jawab dia.

‘eh aku minta bantuan kamu boleh ngga ?” kata dia . ‘bantuan ?” Tanya aku. ‘plis banget ya.. aku minta kontak kamu” minta dia sambil memasang muka sok imut. ‘kamu udah nyusahin aku hari ini terus minta bantuan? Ngga usah masang muka kek gitu deh, aku ngga pedofil jadi jangan harap aku kepancing” jawab aku sewot. ‘udah bawa sini hapenya, lama amet ni anak” minta dia sambil mengambil hp di kantung baju aku. ‘nih, besok aku hubungin pokoknya kamu tepat waktu kesini” minta dia.

Hari menjelang sore , akupun meninggalkan café dia tanpa mensetujui permintaan dia takut nanti permintaan dia macem macem. Sesampainya di rumah aku dikagetkan dengan suara mamah yang teriak, ‘haaaahhhh dimmm.. kamu habis mangkal di mana nak, jawab mamah” Tanya mamah. Serentak aku menoleh ke arah celana pemberian Rachel. Yap, bisa dipahami sih, orang tua mana yang ngga histeris anak jantan kesayangannya pulang pulang memakai celana cewek, dengan daleman minion.

Keesokan hari nya setelah pulang dari kampus, aku dihadapkan dengan café itu lagi, ngga mau ketemu cewek itu lagi, aku pun mengambil jalan lain yang berada di arah belakang café tersebut. Setelah beberapa langkah meninggalkan café tersebut, sebuah karung menutupi kepalaku dari ujung kepala sampai leher. Ternyata di belakang ada orang nya. Takut karena ini adalah tindakan kejahatan akupun teriak sekeras mungkin. ‘AAAAaaakkkhhhh… ikkeh ikkeh… kimochiii,, yameteh.. yameteh kudashai”.

Ngga lama kemudian ada tangan mengeplak kepala ku dari atas. Seketika juga penutup kepala yang tadi menutupi kepala di buka. Pemandangan gelap yang tadi menutupi sekarang Nampak terang banget. Dan dalam keadaan terbaring saat aku menoleh keatas Nampak ada Rachel yang sedang mengenakan baju layaknya ditektif lengkap dengan teropongnya. ‘diem kamu, teriakanmu kampret banget tau ngga, ntar kalo aku dikira ngapai ngapain kamu awas aja ya” kata Rachel. ‘eh kamu mata matain aku ya, gila kamu ya” kata aku kesel. ‘udah ayok ikut aja” minta Rachel memaksa.

Niat awal pengen kabur eh sekarang terdampar di café ini lagi. Rachel yang tadi memakai baju detektif sekarang memakai baju ala ala chef professional ,poni dia yang menutupi jidatnya dia rapikan dengan sebuah jepet rambut. Dia mengambil satu sendok dari rebusan sebuah kopi yang dia buat. ‘coba deh cicipin” minta Rachel. Aku pun mencicipinya dengan perlahan. ‘gimana rasanya ?” tanya dia. ‘rasanya ya kayak kopi lah” jawabku. ‘lebih spesifik omm” Tanya dia. ‘eee.. gimana ya, ya ini mirip kopi aku di rumah chel” jawabku. Setelah itu Rachel pun membuang kopi yang dia rebus dengan kopi baru lagi. ‘eh kok dibuang chel?” Tanya aku bingung. ‘dah diem aja deh” jawab dia sewot. Di saat dia membuat kopi yang baru, akupun melihat lihat daerah dapur cafenya. Terlihat di almari es nya terdapat sebuah resep yang sepertinya belum sempurnya dan sebagian terdapat coretan coretan yang kayaknya sih ini tulisan Rachel.

Akupun menengok muka Rachel, terdapat di jidat dia keringat yang bercucuran. ‘serius amet sih mbak” nanyaku niat untuk menggoda dia. Dia pun ngga membalas dan meneruskan aktivitasnya. Beberapa menit kemudian dia mengambil satu sendok lagi kopi yang dia buat dan meminta aku untuk mencobanya. ‘gimana rasanya ?” tanya dia , ‘masih sama kayak yang tadi sih” jawabku. Rachel pun menghentikan memasaknya dan duduk di lantai dapur sambil memandangi resep yang dia buat. Hampir lima menit dia memandangi resep tersebut, Rachel pun berdiri dan mengambil satu gelas kopi masakan nya dan mencampurnya dengan sesuatu benda berwarna putih. ‘cobain deh dim” minta dia. Aku pun mencicipinya, dan… ‘hoeeehhhkkk ini apaan asin banget” tanyaku sewot. ‘iyalah ini garam.. ahaha muka kamu dim, konyol banget” kata dia. Dibalik itu akupun melihat tawa kecil dia dan agak tersenyum sedikit karena aku barusan melihat perjungan dia yang aku pun ngga tau karena hal apa.

Tak lama kemudian datang seseorang dari balik pintu dapur, seorang pria dewasa berkacamata rambut agak uban dan memakai kursi roda. Dengan senyum kecil bapak itu bertanya sama Rachel ‘ini siapa chel”. ‘eee kenalin pah, ini dimzy.. temen kampus aku” kata Rachel. ‘siang om” sapa aku ke pria yang ternyata papahnya Rachel ini. Papahnya Rachel orang nya ternyata ramah banget, biasanya untuk seorang bapak yang punya anak cewek kebanyakan akan over protektif keanaknya jika anaknya bawa temen cowok ke rumah. Tapi beda nya papahnya Rachel, senyum hangat mengawali pertemuan aku dengan beliau. ‘halo nak dimzy, selamat datang di café sederhana kami, maafin Rachel ya kalo orangnya agak nakal” kata papah Rachel. ‘nggapapa kok om, udah biasa saya mah kalo Rachel kayak gitu hahaha” jawab aku cengengesan. Dalam hati ‘anak anda ngga cuman nakal om, sakit jiwa juga keknya”.

Setelah papahnya Rachel masuk kamar, Rachel mengambil sebuah buku dan pulpen. ‘eh dim, besok habis dari café aku, kita keliling  semarang oke, wisata kopi” kata rachel. Karena agak males, akupun mulai mengarang cerita agar besok ngga ikut sama Rachel. ‘anu Rachel.. besok aku ada acara ulang tahun pernikahan hamster adek ku, sorry ya gabisa ikut” kataku. Bukan nya ngerti si Rachel melototin aku dengan wajah serem. Ya aku tau alesan tadi gak logis, maka besok aku tetep ikut Rachel keliling café café di Semarang.

Hari ini entah kenapa yang biasanya aku menghindari café nya Rachel untuk kali ini aku putuskan untuk pergi  ke cafenya. Sesampainya di depan pintu masuk café, belum sempat aku mengetuk pintu nya Rachel pun keluar dan langsung menggeret tanganku. Kali ini dia mengenakan dres warna item dan ditutup menggunakan jas panjang berwarna coklat, terang aja sih mengingat semiggu ini Semarang ditutupin oleh awan mendung dan di luar sana pun Nampak hujan rintik rintik.

Setelah 10 menit boncengan naik motor yang aku bawa. Kita pun sampai di café pertama, di café yang pertama ini pandangan aku cukup biasa aja. Seperti café café lainnya, kursinya ada yang sofa dan ada yang kayu, papan menunya menggunakan tulisan kapur. Dan setelah melihat melihat kami pun memutuskan untuk memesan secangkir kopi spesial di sini. Seruputan pertama yang aku rasain emang terkesan seperti pada umumnya dan benar saja,aku melihat wajah Rachel pun Nampak tidak puas sama cita rasanya.

Tidak memakan waktu lama aku dan Rachel langsung melanjutkan ke café selanjutnya. Untuk kali ini kita akan ke café yang agak beda dengan yang lain. Café yang hendak kami datangin ini menurut info dari internet menggunakan bahan bahan herbal untuk jamu juga katanya. Karena penasaran kita pun sudah sampai di depan cafenya. Saat masuk aku agak terkejut karena kita disambut oleh seorang pria, dari perawakannya beliau sekitar umur lima puluh tahunan. Lengkap dengan blangkon di kepalanya, aku dan Rachel di persilahkan duduk dengan logat ke jawaan. ‘monggo mas mbak pinarak” kata bapaknya yang artinya silahkan duduk mas. ‘nggeh pak” jawabku yang artinya iya pak. Rachel pun tiba tiba berbisik ‘dim tadi artinya apa?”. Dengan nada bercanda aku menjawab Rachel ‘heh ahaha kamu ngga ngerti basa jawa ? tadi itu kata bapaknya poni kamu lebay hahaha”. Rachel pun langsung manyun dan mencari tempat duduk paling pojok. Aku pun mengikutinya dari belakang dengan agak cengingisan, ya lucu aja sih ternyata di balik sifat reseknya dia bisa polos juga.

Sama seperti café sebelumnya di sini kita juga memesan kopi yang paling special. Dan katanya yang paling special di sini di dalem nya udah banyak di campur bahan herbal khas jamu. Ngga sampai lama pun jamu kita datang, eh kopi. Karena penasaran aku pun langsung mencicipnya. Dan… ‘Hoooeeekkk.. inniiigghhkk.. kopi apaan.. kok ada rasa temulawaknya” kata aku sambil memandangi gelas kopi tersebut. Berbeda dengan aku, ekspresi Rachel pun biasa aja. Dengan raut muka agak penasaran dia pun mengambil sebuah note dan mencatat sesuatu dengan pulpennya.

‘Chel, lanjut yuk..” ajak aku dengan nada rendah. Dia pun selesai menulis sesuatu di note nya dan bergegas berdiri dari kursi. ‘yuk ketempat selanjutnya” kata Rachel. Café yang akan kita datangin kali ini namanya Cat Coffe. Sesampainya di tempat tersebut benar saja, café nya banyak meong nya alias banya kucing nya. Tapi ada suatu hal yang bikin aku dan Rachel ngga akur di sini, pertama aku suka banget kucing, ke dua Rachel benci banget kucing , dan ke tiga mau ngga mau Rachel harus mencicipin menu di sini. Ini kan misi dia.

Kesan pertama jelas, semua yang ada di sini serba kucing. Gambar temboknya kucing, gelasnya bentuk Garfield (bintang kucing gaul di film Hollywood itu tuh) , kalo yang cewek ada juga yang bentuk hello kity. Dan pelayan nya pun selalu menyematkan kata meong di setiap menawari menu ke pelanggan. Misal. ‘meong.. mau pesen menu apa kakak, kita sedia biscuit , brownies , dan kopi vanilla”. pelayanan yang menyenankan pun dari ciri khas café ini. Sejenak aku ngelamun kayak gimana kalau mbak mbak di café ini di kehidupan nya juga kayak gitu ya. Missal di acara upacara dan yang membacakan pidato mbak mbak Cat Coffe. ‘meong selamat siang bapak ibu yang meong terhormat. Meong senang sekali hari ini meong kita di pertemukan dalam keadaan meong sehat sentosa”.

Dan menu yang kita pilih biscut , brownies dan kopi vanilla. Sebenernya dalam segi rasa terkesan mainstream Cuma yang paling enak brownies nya karena di balik tampilannya yang coklat ternyata ada selai strawberry yang bikin surprise banget. Karena sekarang kita di café yang banyak kucingnya,so.. kucing juga hewan yang aku suka maka aku lama lamain untuk bermain dengan kucing yang imut imut. Timbul benak untuk menjaili Rachel yang ternyata bener bener ngga suka kucing. ‘catty ini mamah Rachel pengen gendong kamu, kamu peluk ya” kata aku pengen jailin Rachel. ‘eh jangan macem macem.. aku tampol ya” hentak dia sambil naik ke sebuah kursi karena ketakutan. Bukan nya kucingnya naik ke punggung Rachel eh malah jidat aku kena cakar, sontak saat itu juga ‘AAAAaaakkkk…” teriakan kebencongan aku muncul lagi. Rachel yang masih sebel pun mengeplak aku dengan buku note nya tersebut.

Seharian aku nemenin Rachel keliling ke café café malamnya pun kita sampai café Rachel. Saat masuk ke dalem café aku pun langsung merebahkan diri ke sofa paling depan deket jendela. ‘chel.. tanggung jawab, aku mabok kopi kayaknya” cetusku mengingat banyak kopi yang kita coba hari ini. ‘ngga usah lebay deh” jawab Rachel. Seolah ngga ada rasa lelah si Rachel langsung masuk dapur dan membuka sebuah note yang dia bawa tadi. Dia pun langsung memasak sebuah kopi lagi. Karena penasaran aku pun bangkit dari sofa dan menghampiri Rachel. Note yang dia taruh di meja coba aku ambil dan ternyata isi nya resep resep dan ide ide dari perjalanan kita keliling café seharian tadi. Karena beneran sangat bingung sama apa maksud dia selama ini akupun bertanya sama Rachel. ‘chel ,segitu semangatnya banget sih sama kopi dan segala resep resepnya.. bukan nya café ini yang urus keluarga kamu ya?”. Sambil memasak kopi Rachel pun menjawab ‘siapa bilang café yang ngurus keluarga aku”.

‘kamu beneran pengen tau?” Tanya Rachel sambil mengambil sebuah kursi dan duduk tepat di depan tempat aku bersandar di tembok.

‘aku sejak kecil hidup dan besar di café ini. Awalnya café ini milik papah aku yang sukses dengan bisnis cafenya. Lalu perlahan papah mendapat pesaing baru yang cafenya tepat ngga jauh dari tempat ini. Katanya di sana cafenya lebih asik dan kopinya lebih enak. Di café ini tempat papah bertemu dan mamah, dulu mamah adalah pelanggan setia café papah. Dia pelanggan satu satunya papah yang ngga mau ke café sebelah karena tidak terlalu suka dengan rasa kopinya yang katanya ngga original. Dan setelah itu mamah yang saat itu masih berstatus mahasiswa di universitas deket café papah mencoba untuk membantu papah. Dan papah pun sungguh kaget karena mamah waktu itu berbakat membuat cita rasa kopi lain dari pada yang lain. Setelah itu papah dan mamah pun jadi partner kerja. Dan ngga lama timbul perasaan diantara mereka. Setelah lama pacaran dan menikah aku pun hadir di dunia ini. Aku sejak kecil suka banget sama hujan, beda nya aku sama anak lain aku tuh ngga pernah kena meriang walaupun kena hujan deras apapun. Mamah yang awalnya khawatir pun memperbolehkan aku main air dan bahkan ikut main sama aku.”
‘menjelang aku SMA, mamah mendapat tawaran job dari kakek di amrik karena kakek memutuskan untuk pensiun dari usaha bisnisnya di sana. Mamah yang ngga ada pilihan lain pun meninggalkan kami di sini karena papah ngga mau  meninggalkan usaha cafenya di sini dan aku pun yang harus masih sekolah di sini. Satu pesen mamah yang masih aku inget sampai saat ini yaitu : Rachel kelak kamu gede nanti kamu harus bisa jadi partner kerja papah ya. Bikin café ini maju lagi suatu saat nanti. Setelah aku lulus SMA , papah pun ngga bisa melanjutkan usaha café ini karena sebuah penyakit yang mebuat kaki nya lumpuh. Ya seperti yang kamu lihat saat ini, aku yang lanjutin usaha café papah karena aku ngga ingin café ini tutup. Seperti yang kamu lihat juga café ini sepi karena mamah yang punya resep kopi tersebut udah ngga di Indonesia. Papah pun ngga bisa membuat resep seenak punya mamah. Begitu pun aku yang masih berusaha mengembangkan resep papah”.

‘tapi aku ngga ingin menyerah gitu aja, aku juga ingin menjadi yang bisa merubah café papah yang sepi untuk bisa rame seperti yang dulu lagi”. Begitu cerita Rachel.

Mendengar cerita dari Rachel membuat aku terdiam sejenak. Dan note yang aku ambil tadi tiba tiba aku keplakan pelan ke kepala Rachel. ‘bocah.. yuk lanjutin masaknya” ajak aku ke Rachel melanjutkan memasak kopi tadi. Dan akhrinya semalaman aku membantu Rachel membuat resep kopi bareng bareng.

Bener aja, kerja keras selalu berbuah manis. Resep yang kita coba coba hasil kolaborasi dari resep café yang kita datangin siang tadi menghsilkan sebuah resep baru. Dan ngga tanggung tanggung udah ada 5 menu baru yang kita buat untuk kita jual esok hari. Salah satu resep yang akan menjadi adalah Rabbit Vanilla Coffe. Kenapa ngga Cat Vanilla Coffe ya alesannya Rachel ngga suka kucing, tapi kelinci. Jam menunjukan pukul 23.00 wib, saatnya aku pamit dari cafennya Rachel. Dan sesampainnya di rumah aku dikagetkan lagi sama teriakan mamah ‘DDIiiimmm.. jawab mamah, kamu mangkal di mana”. Yah bisa ditebak lah reaksi mamah setelah tragedi celana beberapa hari lalu. ‘habis dari rumah temen mah” jawabku sambil ngantuk.

Paginya belum nyawa kekumpul karena bangun tidur , Rachel pun udah nelpon berkali kali. ‘dim.. ke café aku dong buruan” minta Rachel dari telpon. ‘iyaa iyaaa” jawabku sambil ucek ucek mata. Setelah mandi aku langsung cabut ke café Rachel. Sesampainya di café si Rachel menyodorkan sebuah brosur berukuran 30x15cm yang bergambar cafenya lengkap dengan logo kelinci. Dari desain nya yang aku lihat sangat kreatif banget. ‘eh ternyata ada bakat desain juga kamu” cetusku ke Rachel. ‘iya lah kan aku anak DKV (Desain Grafis)” jawab Rachel. ‘oalah pantesan..” kataku.

‘Eh hari ini kita bagi brosur ini keliling kota ya” minta Rachel. ‘oke deh..” jawabku sederhana. Maka dari pagi sampai siang kita keliling kota semarang naik motor bagi bagi brosur yang Rachel buat. Siang nya kita istirahat makan siang. Dan sambil makan di tempat ini pun aku mencoba untuk ngobrol ngobrol sama Rachel. Cuaca nya sangat enak soalnya lagi mendung juga, angin sepoi sepoi. Kebetulan tempat kita makan juga ngga ada tembok pembatas dalam dan luar ruangan. Mirip tempat pemancingan gitu. ‘chel.. ternyata kamu strong juga ya untuk ukuran cewek yang tingginya ngga nyampe 160cm” kataku nada memuji. ‘yee makanya gausah ngeremehin. Aku di kampus ikut kegiatan taekwondo loh.. dulu juga pernah sih nendang kedua bola cowok sampai pingsan karena cowoknya godain temenku” cerita Rachel. ‘koghhk seremm yaa” jawabku agak gemeteran.


Sesampainya di café Rachel, kita pun memberes bereskan cafenya agar rapi dilihat pelanggan yang datang. Ketika aku memindah meja ternyata di bawah ada seekor kelinci ‘chel.. ini kelinci?” tanyaku. ‘iyalah.. kucing ngga seimut itu dong” jawab Rachel ngledek. ‘ngga, maksudku kok ada kelinci di café kamu” tanyaku lagi. ‘ya ini kan akan jadi ciri khas café ini kedepannya” tegas Rachel. Nama café yang di depan teras sudah terdapat logo kelincinya. Dengan seragam khas chef nya diapun mulai membuka cafenya. Satu persatu pelanggan datang. Aku ngga mau tinggal diam, di depan café aku mencoba untuk mempersilahkan pelanggan masuk. Dari yang awalnya Cuma 1 meja yang terisi lama lama orang demi orang memasuki café Rachel. Nampak pelanggan yang hadir cukup terpuaskan dengan ide dan resep yang Rachel tawarkan. Padahal diluar terdapat rintik rintik hujan gerimis tapi tidak menyulutkan niat pelanggan yang penasaran dengan café Rachel ini.

Banyak hal baru yang aku dapat setelah hari hari kemarin menemani Rachel menemukan resep baru. Hujan yang dulunya aku kenal selalu menemani aku saat putus cinta, bareng Rachel hujan malah menemani kita kerja keras bareng untuk mencapai hal yang kita inginkan. Hujan sekarang juga jadi saksi di mana cita cita Rachel terwujud karena cafenya yang ditinggalkan mamahnya sekarang ramai lagi seperti dulu. Terkadang kita tidak harus membenci suatu hal hanya karena hal tersebut selalu menemani kita di saat sedih. Tapi kita hanya cukup belajar hal apa yang sudah diberikan kepada kita disaat kita butuh. Seperti Choco Coffe salah satu menu di cafenya Rachel, orang bilang coklat dapat menyembuhkan mood yang jelek. Mau ngga mau coklat jadi temen kita saat sedih sehingga lama lama kita bosen dengan coklat. Tapi ketika kita bosen kita lupa kalau coklat sudah menyembuhkan mood jelek kita.

Hujan dulu menjadi temen di mana seseorang mengalami patah hati. Tetapi di saat ini juga hujan jadi temen di mana orang yang dulunya patah hati sekarang lagi jatuh hati.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me

About Me
Seorang Visual Designer yang menyukai hal komedi, baik berupa tulisan atau media fisik seperti film atau pun pertunjukan komedi. Seseorang yang suka bercerita tapi nggak ada yang bener ceritanya, contohnya ya blog ini nih.

Follow Me On

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

recent posts

Blog Archive

  • April 2025 (1)
  • Maret 2025 (1)
  • Agustus 2024 (1)
  • Juli 2024 (1)
  • Mei 2024 (1)
  • Februari 2024 (1)
  • Desember 2023 (1)
  • Agustus 2022 (1)
  • Mei 2021 (1)
  • Maret 2020 (1)
  • Oktober 2019 (1)
  • Maret 2018 (1)
  • November 2017 (1)
  • Maret 2017 (1)
  • September 2016 (2)
  • Januari 2016 (1)
  • Agustus 2015 (1)
  • Oktober 2014 (1)
  • Juli 2014 (1)
  • April 2014 (2)
  • Maret 2014 (1)
  • Agustus 2013 (1)
  • Juni 2013 (1)
  • Mei 2013 (3)
  • April 2013 (3)
  • Maret 2013 (4)
  • Februari 2013 (3)

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates