Komodo Bersayap part 2

Tak mudah untuk mewujudkan impian gw itu. Mungkin masih banyak lagi steps untuk gw jadi komikus ternama. Tapi apapun akan gw lakukan untuk sama seperti komodo yang tak putus asa . Waktu smp gw pernah punya temen yang sehobi dengan gw, dia bernama Rio. Terkadang dia juga mempunyai sifat Mario Teguh dalam dirinya . Hingga bertahun tahun hingga sekarang dia tetap jadi motivator buat gw . Meskipun kenyataan nya motivasi dari dia terkesan alay di mata orang, pernah dulu saat ujian kelulus smp si Rio memberikan motivasi labil kw gw,

'Brow, ujian akan di mulai . Dan lo jangan panik , lawan kepanikan lo itu dengan baca ayat kursi, supaya maksimal bawalah mic dan tape lalu lo baca dengan keras saat ngerjain soal... Salam super duper..." -by Rio Kristino.MT.MS.McD

Gw bersyukur hal ini tidak terjadi saat gw lapar, atau maka 'Brow lo lapar ? Jangan panik , syukuri barang barang di sekitar kita untul lo makan seperti sofa , meja , kursi" .

Usaha pertama saat gw menginjak kelas 1 SMA adalah pertama membuat diri gw terkenal terlebih dahulu. Seperti saat ada pameran di sebuah acara di aula sekolah gw saat itu gw membuat sebuah komik dan di pajang oleh guru gw di aula tersebut. Saat itu gw berfikir 'yeeaah... Hasil karya gw akan di lihat oleh seniman dan reporter" tapi faktanya tidak ada satu pun orang yang memandang komik gw meski sedetik. Komik gw tercampakan begitu saja .....

Setelah kejadian itu gw pun intropeksi diri, dalam bayangan gw mungkin komik ini tidak menarik . Berbagai eksperimen telahmgw lakukan seperti membuat komik drama, anime, romantis, hingga komedi. Dari beberapa genre tersebut gw memilih komedi karena kelihatannya ini membutuhkan seni tinggi untuk membuatnya . Dan setelah beberapa bulan komik gw yang bergenre komedi telah selesai, pada waktu itu Rio temen gw siap mengajak gw ke penerbit.

Berbagai tempat penerbit telah kita datangin dan hasilnya minus. Berjam jam pun gw habisin buat mencari tempat penerbit yang pas dengan komik gw. Dalam perjalanan Rio pun tetap dengan kalimat motivatornya,

'brow, lo tuh harus semangat, layaknya api yang membakar rumah warga ketika LPG meledak, lo harus meniru semangat api itu men.." kata Rio

Masih alay ternyata... Apa harus gw ngikutin nasihat si Rio seperti membakar rumah si penerbit baru komik gw di terima.

Setelah 7 jam muter muter nyari tempat penerbit akhinya gw sampai di suatu tempat yang mungkin akan nerima segalah unsur magis yang terkandung dalam komik gw . Saat gw akal nemuin mas mas penerbit itu tak lupa Rio memberikan motivas labil nya kembali,

'men... lo itu harus niat saat berusaha" kata Rio

Memang benar kata si Rio , gw memang harus berpenampilan seperti komikus niat . Berbagai aksesoris komikus telah gw siapin untuk meyakinkan si penerbit kalo gw komikus niat , seperti kacamata, jam tangan , topi, T-shirt bertuliskan 'I A PROFFESIONAL COMICUS" .

You May Also Like

0 komentar